Ads Top

Cari Petunjuk Pembuang Mayat Bayi di Mijen Semarang, Polisi Susuri Sungai



Polisi masih memburu pelaku pembuang mayat bayi yang ditemukan di Kelurahan Polaman, Mijen, Semarang. Petugas turut menyusuri sungai untuk mencari petunjuk.

"Kemarin setelah kejadian itu saya dan teman-teman, kita susuri ke atas terus kemudian sungainya itu susah disusuri ya karena agak terjal jadi kalau harus menyusuri di situ harus safety betul. Kemarin kita susuri beberapa ratus meter ke atas di situ kemudian kita hentikan, itu juga agak jauh dari permukiman," kata Kanitreskrim Polsek Mijen, Iptu Bardo melalui sambungan telepon, Senin (11/12/2023).


Dia menyebut aliran sungai itu berasal dari Kelurahan Karangmalang, Mijen, dan aliran sebelumnya dari Boja, Kabupaten Kendal. Pihaknya juga sudah koordinasi dengan Bhabinkamtibmas untuk mencari petunjuk di permukiman sekitar.


"Kemudian kita sudah bekerja sama dengan Bhabinkamtibmas khususnya dengan wilayah Karangmalang dan Polaman kita sudah instruksikan untuk mencari yang ada orang warga sekitar situ yang dirasa mungkin hamil, kita minta cari petunjuk," tambahnya.


Bardo menyebut bayi itu awalnya ditemukan oleh pengunjung pemancingan di Sekopek, Mijen pada Minggu (10/12) sore. Awalnya, pengunjung itu mengira apa yang dilihatnya adalah boneka.


"Awalnya dikiranya boneka, pokoknya boneka kecil, kan itu kaya kedung itu kan airnya muter aja di situ jadi tidak langsung mengalir lewat, terapung di situ jadi kelihatan banget. Setelah itu sama petugas pemancingan itu diambil dengan serok ikan," jelasnya.


Saat diambil, bayi tersebut sudah dalam kondisi meninggal. Berdasarkan informasi dokter dan bidan, bayi itu disebut dilahirkan dalam masa kandungan enam bulan.


"Kalau berdasarkan keterangan dokter dan bidan puskesmas itu, itu enam bulan di dalam kandungan. Jadi ada dugaan itu bisa lahir prematur atau dilahirkan paksa, kemungkinan karena menurut analisa itu kan bayi belum terlalu kuat," tambahnya.



Polisi masih memburu pelaku pembuang mayat bayi yang ditemukan di Kelurahan Polaman, Mijen, Semarang. Petugas turut menyusuri sungai untuk mencari petunjuk.

"Kemarin setelah kejadian itu saya dan teman-teman, kita susuri ke atas terus kemudian sungainya itu susah disusuri ya karena agak terjal jadi kalau harus menyusuri di situ harus safety betul. Kemarin kita susuri beberapa ratus meter ke atas di situ kemudian kita hentikan, itu juga agak jauh dari permukiman," kata Kanitreskrim Polsek Mijen, Iptu Bardo melalui sambungan telepon, Senin (11/12/2023).


Dia menyebut aliran sungai itu berasal dari Kelurahan Karangmalang, Mijen, dan aliran sebelumnya dari Boja, Kabupaten Kendal. Pihaknya juga sudah koordinasi dengan Bhabinkamtibmas untuk mencari petunjuk di permukiman sekitar.


"Kemudian kita sudah bekerja sama dengan Bhabinkamtibmas khususnya dengan wilayah Karangmalang dan Polaman kita sudah instruksikan untuk mencari yang ada orang warga sekitar situ yang dirasa mungkin hamil, kita minta cari petunjuk," tambahnya.


Bardo menyebut bayi itu awalnya ditemukan oleh pengunjung pemancingan di Sekopek, Mijen pada Minggu (10/12) sore. Awalnya, pengunjung itu mengira apa yang dilihatnya adalah boneka.


"Awalnya dikiranya boneka, pokoknya boneka kecil, kan itu kaya kedung itu kan airnya muter aja di situ jadi tidak langsung mengalir lewat, terapung di situ jadi kelihatan banget. Setelah itu sama petugas pemancingan itu diambil dengan serok ikan," jelasnya.


Saat diambil, bayi tersebut sudah dalam kondisi meninggal. Berdasarkan informasi dokter dan bidan, bayi itu disebut dilahirkan dalam masa kandungan enam bulan.


"Kalau berdasarkan keterangan dokter dan bidan puskesmas itu, itu enam bulan di dalam kandungan. Jadi ada dugaan itu bisa lahir prematur atau dilahirkan paksa, kemungkinan karena menurut analisa itu kan bayi belum terlalu kuat," tambahnya.

No comments:

Powered by Blogger.