Ads Top

Dewan Kesenian se-Indonesia Digelar, Musyawarah Nasional Bahas Agenda Kebudayaan


Anggota Dewan Kesenian Indonesia dan Dewan Kebudayaan berkumpul untuk menggelar konferensi nasional hingga 13 Desember di Jakarta. Pertemuan mereka menyusul pengumuman Konferensi Kebudayaan Indonesia tahun ini. Direktur Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, diskusi nasional ini mempertemukan sekitar tiga ratus peserta yang mewakili Dewan Kesenian dan Dewan Kebudayaan masing-masing daerah.

 

“Perwakilan Dewan Kesenian dan Dewan Kebudayaan Seluruh Indonesia, penanggung jawab seni dan budaya, perusahaan, lembaga dan organisasi seni dan budaya, pemerintah, perwakilan masyarakat, dan pihak yang bergerak di bidang seni dan budaya. Hilmar Farid mengatakan dalam keterangan yang diterima, Selasa (12/12/2023).

 

Diskusi nasional dengan topik Perubahan oleh Dewan Kesenian dan/atau Dewan Kebudayaan untuk Tata Kelola Kebudayaan berlangsung dalam sejumlah konferensi dan lokakarya. Pembicaranya antara lain Hapri Ika Poigi (Dewan Kesenian Sulawesi Tengah), Halim HD (Pemerhati dan Penjejar Kebudayaan), Bambang Prihadi (Dewan Kesenian Jakarta), perwakilan seni budaya daerah seperti Akhmad Khairudin (Histeria Masyarakat Semarang), Wayan Udiana (Pendiri Kene Theater Bali), Angga Djamar (direktur grup tari Nan Jombang, Sumatera Barat), Max Binur (pengawas keburukan Papua dan direktur konferensi pendidikan antar masyarakat Papua [Belantara] ).

 

Turut hadir Menteri Negara Prasarana dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Dirjen Otonomi Daerah Akmal Malik, Ketua Tim Reformasi Birokrasi Nasional Soni Soemarsono dan Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid. Turut hadir Walikota Ternate Dr. M Tauhid Soleman, Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Teguh Setyabudi, Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Alwis Rustam Bappenas, Ketua Dewan Kesenian Kota Bandung Rahmat Jabaril, Direktur DKI Jakarta. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Atika Nur Rahmania, Anom Astika (Koordinator Persiapan PPKD Ditjen Kebudayaan).

 

Masalah ini juga dibahas dalam diskusi sengaja di media partai politik. “Seperti yang kita ketahui, dalam proses politik, meskipun pasangan calon terkadang menjawab pertanyaan mengenai kehidupan dan perkembangan budaya dan seni, mereka tidak terlalu menganggap serius inklusi dalam visi mereka mengenai dimensi budaya secara umum dan seni pada umumnya. khususnya, “Kebudayaan masih dianggap tidak penting,” tulisnya.


Anggota Dewan Kesenian Indonesia dan Dewan Kebudayaan berkumpul untuk menggelar konferensi nasional hingga 13 Desember di Jakarta. Pertemuan mereka menyusul pengumuman Konferensi Kebudayaan Indonesia tahun ini. Direktur Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, diskusi nasional ini mempertemukan sekitar tiga ratus peserta yang mewakili Dewan Kesenian dan Dewan Kebudayaan masing-masing daerah.

 

“Perwakilan Dewan Kesenian dan Dewan Kebudayaan Seluruh Indonesia, penanggung jawab seni dan budaya, perusahaan, lembaga dan organisasi seni dan budaya, pemerintah, perwakilan masyarakat, dan pihak yang bergerak di bidang seni dan budaya. Hilmar Farid mengatakan dalam keterangan yang diterima, Selasa (12/12/2023).

 

Diskusi nasional dengan topik Perubahan oleh Dewan Kesenian dan/atau Dewan Kebudayaan untuk Tata Kelola Kebudayaan berlangsung dalam sejumlah konferensi dan lokakarya. Pembicaranya antara lain Hapri Ika Poigi (Dewan Kesenian Sulawesi Tengah), Halim HD (Pemerhati dan Penjejar Kebudayaan), Bambang Prihadi (Dewan Kesenian Jakarta), perwakilan seni budaya daerah seperti Akhmad Khairudin (Histeria Masyarakat Semarang), Wayan Udiana (Pendiri Kene Theater Bali), Angga Djamar (direktur grup tari Nan Jombang, Sumatera Barat), Max Binur (pengawas keburukan Papua dan direktur konferensi pendidikan antar masyarakat Papua [Belantara] ).

 

Turut hadir Menteri Negara Prasarana dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Dirjen Otonomi Daerah Akmal Malik, Ketua Tim Reformasi Birokrasi Nasional Soni Soemarsono dan Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid. Turut hadir Walikota Ternate Dr. M Tauhid Soleman, Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Teguh Setyabudi, Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Alwis Rustam Bappenas, Ketua Dewan Kesenian Kota Bandung Rahmat Jabaril, Direktur DKI Jakarta. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Atika Nur Rahmania, Anom Astika (Koordinator Persiapan PPKD Ditjen Kebudayaan).

 

Masalah ini juga dibahas dalam diskusi sengaja di media partai politik. “Seperti yang kita ketahui, dalam proses politik, meskipun pasangan calon terkadang menjawab pertanyaan mengenai kehidupan dan perkembangan budaya dan seni, mereka tidak terlalu menganggap serius inklusi dalam visi mereka mengenai dimensi budaya secara umum dan seni pada umumnya. khususnya, “Kebudayaan masih dianggap tidak penting,” tulisnya.

No comments:

Powered by Blogger.